ORA WEDI GETIH !!!!!!!!!!!!

selamat datang di blog kami
kalau anda orang indonesia yang cinta indonesia kunjungi kami di sini

Senin, 15 Maret 2010

FOOTBALL AND DEATH

Maut memang sebuah tanda tanya besar dalam hidup setiap individu di muka bumi. Tiada satupun yang tahu kecuali yang paling berhak terhadapnya. Tidak ada yang tahu maut dapat menjemput kapanpun, bahkan di saat tengah bersepakbola. Dan mereka yang menemui ajalnya saat tengah berlaga di atas lapangan hijau antara lain :
1. Miklos Feher

Miklos Feher adalah salah satu penyerang berbakat yang bermain untuk Benfica di liga Portugal. Dalam pertandingan melawan Vitoria S.C., ketika waktu memasuki injury time tiba2 dia terjatuh lemas dan tak sadarkan diri. Kemudian tim medis dipanggil untuk melakukan pertolongan pertama. Tetapi, usaha yang mereka lakukan sia - sia. Pemain yang biasa dipanggil "Miki" tersebut dinyatakan meninggal karena serangan jantung dalam usia 24 tahun. Kematian pesepakbola ini sangat mengejutkan dunia sepakbola Portugal, sehingga orang - orang penting seperti Jose Mourinho, manajer Porto saat itu dan Reinaldo Teles, presdir Porto, yg notabene rival klub Benfica, turut melayat pemakaman pemain tersebut di tanah Hungaria. Nomor kostum 29 miliknya sekarang sudah dipesiunkan oleh Benfica.

2. Marc Vivien Foe

Salah satu pesepakbola berbakat dari Kamerun ini tiba2 tidak sadarkan diri ketika sedang bertanding melawan negara Kolombia dalam Piala Konfederasi. Dia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar dan memakai alat bantu pernapasan, namun hal itu tidak menolong banyak. Beberapa saat kemudian, ia meninggal. Setelah dilakukan autopsi, diketahui penyebab penyakitnya adalah hypertrophic cardiomyopathy, yaitu kelainan jantung berupa penebalan otot dinding jantung. Untuk mengenang dirinya, pada pertandingan semifinal sesudah itu Henry yang mencetak gol melawan Turki menunjuk langit beserta rekan - rekannya. Di Manchester City, klub tempat dia bermain waktu itu, namanya di ukir pada Wall of Pride, tempat untuk orang - orang yang telah berjasa pada klub itu.
Dalam pertandingan semi final antara Kamerun dengan Kolombia pada 26 Juni 2003 di Stadion Gerland, Lyon, pemain Kamerun Marc-Vivien Foé meninggal di lapangan akibat serangan jantung yang menyerangnya. Dalam pertandingan itu, Marc-Vivien Foé digantikan oleh Valéry Mézague. Dalam pertandingan final Kamerun bertemu dengan Perancis. Pertandingan tetap dilaksanakan, meskipun para pemain dari ke-dua tim telah menyatakan secara tegas bahwa pertandingan tidak seharusnya dilaksanakan untuk penghormatan kepada Marc-Vivien Foé. Dalam pertandingan itu, para pemain Kamerun bermain sebaik mungkin untuk meraih trofi kemenangan untuk penghormatan rekan mereka, dan memaksa pertandingan dilanjutkan dalam perpanjangan waktu, di mana sebuah gol emas oleh Thierry Henry membuat Perancis menerima kemenangan.
Dalam penyerahan medali dan trofi, dua pemain Kamerun menyerahkan sebuah foto besar Marc-Vivien Foé, dan sebuah medali runner-up digantung di tepi foto itu. Ketika kapten Perancis Marcel Desailly diberikan Piala Konfederasi, dia tidak menangkatnya tinggi, namun memegang bersama kapten Kamerun Rigobert Song. Marc-Vivien Foé memperoleh peringkat ke-tiga dalam pemungutan suara media untuk pemain terbaik dalam turnamen ini dan secara anumerta diberikan penghargaan Bola Perunggu sebagai keputusannya.
3. Antonio Puerta

Antonio Puerta, bek kiri milik Sevilla meninggal di rumah sakit setelah tidak sadarkan diri di dalam pertandingan melawan Getafe FC sehari sebelumnya. Pada pertandingan itu, dia sempat tidak sadarkan diri beberapa menit kemudian sadar dan berjalan di pinggir lapangan. Beberapa saat kemudian, dia diangkut ke rumah sakit terdekat dan meninggal di sana esok harinya karena kegagalan berfungsinya organ - organ dalam tubuhnya karena penyakit Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy., salah satu kelainan jantung. Sekarang, Sevilla telah memesiunkan nomor kaus miliknya dan dia dikenang sebagai salah satu pesepakbola berdedikasi tinggi pada klub. Saat ini, setiap ada pertandingan pada tanggal tersebut di Spanyol, disediakan waktu sekitar 1 menit untuk mengheningkan cipta bagi dirinya.Antonio Puerta pemain bertahan asal Spanyol yang lahir pada tanggal 26 November 1984 dan memperkuat tim inti Sevilla FC sejak tahun 2004 ini pada hari ini telah meninggalkan kita semua pada usianya yang terbilang muda yaitu ke-22. Puerta meninggal dunia karena serangan jantung yang dideritanya setelah beberapa hari sempat dirawat di rumah sakit Virgen del Rocio di kota Seville, Spanyol.

Serangan jantung yang menimpa Antonio Puerta menimpa dirinya saat mengikuti pertandingan melawan Getafe di kandang Sevilla pada pertandingan perdana Sevilla FC musim ini di La Liga. Dari cuplikan pertandingan tersebut yang saya lihat di televisi saat Antonio Puerta jatuh terkena serangan jantung, sebelumnya terlihat Antonio Puerta berlari ke belakang untuk menjaga daerah pertahanannya dari serangan Getafe, tetapi beberapa saat setelah bola kembali lagi ke tengah terlihat di dekat kotak pinalti sebelah kiri gawang Sevilla FC, Antonio Puerta jongkok beberapa saat lalu terjatuh. Beberapa pemain pun lalu medekatinya, kemudian staff medis tim Sevilla FC pun segera berlari untuk memberikan pertolongan.
Puerta sempat sadar setelah beberapa saat pingsan pada pertandingan babak pertama tepatnya menit ke 35 tersebut, bahkan dia bisa berjalan sendiri tanpa ditandu ke luar lapangan, tetapi kabarnya Antonio Puerta sempat pingsan kembali di ruang ganti dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit Virgen del Rocio di kota Seville, Spanyol, dan hari ini Antonio Puerta meninggal dunia. Untuk menghormati Antonio Puerta, pertandingan Sevilla FC melawan AEK Athens akan ditunda sementara
4. Renato Curi

Pemain ini adalah salah satu pahlawan bagi Perugia. Dia membantu Perugia promosi ke Serie A untuk pertama kalinya pada musim 1975/1976. Lalu, dia juga berperan besar membawa Perugia di peringkat 6 di musim kompetisi berikutnya. Saat itu, dia telah menjelma menjadi salah satu pemain tengah paling berpengaruh di Italia dan dipertimbangkan untuk dipanggil ke timnas Italia. Sayangnya, hal itu tidak terjadi. Pada pertandingan melawan Juventus, 5 menit setelah dimulainya babak kedua tiba2 dia terjatuh tak sadarkan diri dan meninggal beberapa saat kemudian. Penyebab dia meninggal adalah serangan jantung. Untuk menghormati dirinya, stadion markas Perugia dinamakan Renato Curi dan masih dipakai oleh klub tersebut sampai sekarang.
5. David Jones
Salah satu contoh tragis akibat perang. Pemain yang akrab dipanggil "Di" ini bermain untuk Manchester City saat itu. Dia berperan besar membawa Manchester City promosi ke level tertinggi kompetisi sepakbola Inggris. Kematiannya sungguh tragis karena penyebab kematiannya adalah sebuah luka di lutut yang terjadi karena terkena pecahan gelas di lapangan tempat ia berlatih. Luka itu menjadi infeksi dan dia meninggal beberapa hari kemudian karena penanganan medis yang tidak memadai saat itu akibat perang.
6. Bob Benson
Satu lagi kematian tragis akibat perang. Pemain Arsenal ini seharusnya berhasil membawa Arsenal promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris saat itu bila kompetisi tidak diberhentikan akibat Perang Dunia I. Karena kompetisi berhenti, ia mencari uang dari pekerjaan lain. Selama 1 tahun lebih, ia bekerja di Royal Arsenal, sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Arsenal saat itu. Ketika kompetisi dimulai kembali, salah satu anggota tim Arsenal, Joe Shaw cedera ketika bertanding melawan Reading. Karena keterbatasan tim, ia memaksakan diri bermain untuk Arsenal. Tetapi hal ini mengakibatkan kematiannya yang sungguh tragis. Pada babak kedua ia jatuh pingsan dan meninggal di ruang ganti pemain di pelukan pelatihnya, George Hardy. Belakangan diketahui ia meninggal karena pecahnya pembuluh darah akibat ia terlalu memaksakan diri untuk bertanding. Benson dikubur dengan memakai kostum Arsenal yang dipakainya pada waktu ia meninggal.
7. John Thomson
Salah seorang kiper Skotlandia paling berbakat saat itu. Ia dikenal karena berani melakukan duel fisik satu lawan dengan penyerang lawan. Pada saat itu, aturan sepakbola belum seketat sekarang. Jadi, penyerang boleh melakukan kontak fisik walaupun bola sudah dikuasai oleh kiper. Ironisnya, hal inilah yang menjadi penyebab utama kematian salah satu kiper legendaris milik Celtic ini. Ditambah dengan gaya permainan Thomson yang bisa dibilang nekat dan sangat berani. Entah sudah beberapa kali dia mengalami cedera parah akibat hal ini. Sampai pada suatu hari, dia mengalami keretakan tulang tengkorak karena tertendang oleh kaki penyerang Rangers, Sam English. Akibatnya, ia dirawat dan beberapa saat kemudian meninggal karena perawatan medis yang belum memadai saat itu.
8. Serhiy Pekhun
Pemain asal Ukraina ini adalah satu - satunya pesepakbola yang meninggal di liga Rusia akibat cedera serius. Penyebab utamanya adalah salah diagnosa dr dokter tim. Pada pertandingan melawan Anzhi Makhachkala, ia bertabrakan dengan Budun Budunov dalam suatu duel perebutan bola di udara. kedua kepala mereka beradu sangat keras mengakibatkan dua - duanya mengalami cedera. Bubun sendiri mengalami gegar otak, sendangkan cedera yang dialami Serhiy didiagnosis patah hidung saat itu. Akan tetapi, ia koma dalam perjalanan menuju airport dan meninggal sembilan hari kemudian. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata dia mengalami brain hemorrhage, sebuah kerusakan otak akibat benturan yang sangat keras.
9. Catalin Hildan
Kapten Dinamo ini membawa timnya meraih gelar juara Liga Romania setelah puasa gelar 9 tahun lamanya. Karena bakatnya itu, dia masuk anggota timnas Rumania di Euro 200, namun tidak bermain satu pertandingan pun. Kematian menjemput dirinya saat pertandingan persahabatan antara Dinamo dan Oltenita. Di menit 74, tiba - tiba ia tersungkur ke tanah dan meninggal seketika. Penyebabnya adalah serangan jantung. Untuk mengenang jasa dirinya, stand (bangku penonton) di sebelah utara stadion milik Dinamo dinamai “Peluza Catalin Hildan” (Catalin Hildan Stand).
10. Jumadi Abdi
Pemain klub Pupuk Kaltim Bontang, Jumadi Abdi meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari. Jumadi dirawat intensif setelah berbenturan keras melawan Persela 7 Maret 2009 lalu.

Gelandang bernomor punggung 7 ini terjatuh setelah dilanggar pemain belakang Persela. Pemain Persela ini kemudian hanya diganjar kartu kuning oleh wasit. Jumadi yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pupuk Kaltim ini ternyata mengalami luka pada usus halusnya.

Meski sempat menjalani operasi pada 10 Maret lalu, ternyata racun dari kotoran tubuhnya telah menyebar. Jumadi pun tak tertolong lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar